Selasa, 31 Juli 2012

Indonesia Bumi Air, masihkah?

ndonesia seperti yang telah kita ketahui, merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa. Dari bentangan 17.509 pulau di seluruh wilayah ini, bumi Indonesia menyimpan kekayaan bumi terbesar, tidak terkecuali sumber daya air. Tentu menjadi penting karena air, adalah unsur utama pembentuk bumi. Dan air pulalah, sumber utama kehidupan manusia sejajar dengan makanan yang tumbuh dari tanah.
Indonesia adalah negeri dengan kekayaan air terbesar kelima di dunia, setelah Brasil, Rusia, Cina, dan Kanada. Data kementerian PU tahun 2006 menyebutkan ketersediaan air di Indonesia sebesar 15.500 meter kubik per kapita per tahun, jauh lebih tinggi dari tingkat ketersediaan global yang rata-rata hanya 600 meter per kubik. Kalau digambarkan, jumlah air Indonesia mencakup 21% Samudera Pasifik. Sayangnya, limpahan air Indonesia tidak serta-merta menyelesaikan masalah krisis air bersih yang diprediksi juga akan menimpa dua pulau mayor pada 2015 nanti. Pulau Jawa yang (hanya) memiliki ketersediaan sekitar 30.596,2 juta meter kubik per tahun jauh dari cukup bagi jumlah penduduk yang terus melonjak. Tidak mengherankan jika Jawa, terutama daerah Jawa Barat, diprediksi akan mengalami krisis air bersih paling cepat pada 2015, tahun prediksi yang sama ditujukan untuk Pulau Bali.
Forum Air Dunia secara global memprediksi gelaja krisis air bersih di negara-negara berkembang baru akan terjadi dalam setidaknya sepuluh tahun mendatang. Indonesia sendiri, dengan kondisi konsumsi air seperti sekarang, diperkirakan akan mulai mengalami krisis air pada tahun 2025. Padahal, pada rentang waktu yang sama, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 400 juta jiwa (BKKBN).
Di daerah-daerah, ketergantungan manusia terhadap bumi dan air masih menjadi kekhawatiran. Betapa tidak, Nusa Tenggara Timur dan sebagian kecil daerah Jawa termasuk wilayah paling potensial terjadi krisis air, ketika tanda-tanda ke arah sana sudah nampak sekarang. Kepala Dinas PU Provinsi NTT kepada media pada awal Januari lalu mengungkapkan, masih ada setidaknya enam kabupaten di wilayahnya yang mengalami krisis air bersih, yakni Kupang, Ende, Sikka, Flores Timur, Belu, dan Sumba Timur. Defisit air bersih di seluruh wilayah NTT mencapai 1,2 miliar meter kubik per tahun. Siklus air yang sifatnya empat bulan musim basah dan delapan bulan musim kering menjadi tantangan berat bagi penduduk. Bukan hanya yang hidup dari pertanian, tetapi juga penduduk secara keseluruhan. Standar pemenuhan air tubuh yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan yakni 30 liter per orang per hari terasa sangat utopis, karena pada kenyataannya warga masih harus membeli air yang di beberapa dusun dibatasi maksimal dua puluh liter setiap keluarga.
Di bagian lain Indonesia, sebagian orang Indonesia menghadapi masalah yang sama. Masyarakat Kabupaten Gunung Kidul DIY di setidaknya 15 kecamatan harus rela hidup dalam keterbatasan air bersih.
Sebagai ilustrasi mengenai betapa rawannya kondisiair air bersih di dunia, data dari sebuah penelitian mengungkapkan bahwa penyakit muntaber yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi, setiap tahunnya membunuh sekitar 2 juta anak-anak, dan menyerang sekitar 900 juta orang. Air Limbah berupa air kotor, air buangan dari dapur, kamar mandi, toilet, dan lain-lain, semuanya adalah sisa proses industri maupun rumah tangga. Produksi air limbah, jumlah dan komposisinya dipengaruhi oleh factor kepadatan penduduk, urbanisasi, industri, teknologi dan sikap masyarakat. Meningkatnya penggunaan air di satu pihak dan berkurangnya sumber air bersih di lain pihak menambah rumitnya masalah air limbah karena manusia terpaksa menggunakan kembali air limbah itu. Di Negara berkembang, masalah pembuangan dan pengolahan air limbah akan berlipat dua dalam waktu 10 tahun, khususnya untuk wilayah perkotaan. Sedangkan di Negara-negara maju dengan penambahan pelayanan sebanyak 4%, besarnya masalah berlipat dua dalam waktu 20 tahun. Pertimbangan umum mengenai air limbah adalah air limbah dapat menjadi sumber penyakit kolera, tifus abdomen, dan penyakit-penyakit lain. Air limbah berakibat buruk pada sumber air, baik secara fisik, kimia maupun biologis. Air limbah dapat menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit, mengakibatkan bau tidak sedap, mengganggu kehidupan dalam air, mengganggu kehidupan kolam, sungai, dll. Karena banyaknya kontaminan dalam air yang kita konsumsi, maka sebaiknya dilakukan penyaringan terlebih dahulu dengan bahan atau media yang yang tidak menimbulkan masalah baru, artinya bahan atau media yang digunakan memilki kualitas yang baik serta tidak anti karat.
Hanya HYDRO water technology memberikan solusi dari permasalahan yang anda alami. Dengan HYDRO 4000; HYDRO Portable Jumbo; HYDRO 6000 yang disesuaikan dengan kebutuhan anda, dan akan membuat air dirumah anda menjadi lebih berkualitas.
HYDRO WATER SOLUTION FOR BETTEN HUMAN LIFE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar