Selasa, 31 Juli 2012

Indonesia dan Keterbatasan Air Bersih

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki panjang pantai lebih dari 80.000 km. Jumlah penduduk indonesia hingga bulan Mei 2010 adalah 237.556.363 jiwa. Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di daerah pesisir. Daerah pesisir di Indonesia identik dengan masyarakat miskin dan pemukiman kumuh. Data menunjukkan bahwa sedikitnya ada 63 Kabupaten/Kota yang berada di sepanjang Pantai Utara dan Selatan Pulau Jawa dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 74.910.306 jiwa (sekitar 65% dari total penduduk Pulau Jawa). Jika dilihat tren pertumbuhan penduduk pesisir Jawa di era tahun 1990 hingga 2000, maka pertumbuhan penduduk pesisir Jawa rata-rata sekitar 2,2% (lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk rata-rata nasional). Peningkatan jumlah penduduk yang cukup signifikan tersebut juga diikuti secara konsisten oleh jumlah penduduk miskin yang kini mencapai 20% dari jumlah keseluruhan penduduk pesisir Pulau Jawa. Di Propinsi Jawa tengah, misalnya, tidak kurang dari 4 juta masyarakat pesisir hidup dalam kemiskinan. Demikian juga di Propinsi Jawa Timur, setidaknya sepertiga (33,86%) dari masyarakat desa yang tinggal di pesisir dalam kondisi miskin. Bahkan, di Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Sumenep lebih dari 50% dari total jumlah penduduknya dalam kategori miskin.
Pada daerah pesisir ini umumnya memiliki masalah dengan akses air bersih. Sumber air yang ada, biasanya bersasal dari sumur air tanah yang airnya berasa asin. Rasa asin ini dikarenakan air tanah yang bercampur dengan air laut, sehingga airnya menjadi payau. Air payau yang berada di daerah pesisir dapat terjadi karena intrusi air laut ataupun secara alami merupakan akuifer air asin. Pada tempat-tempat yang kesulitan mendapatkan air tersebut, air menjadi barang langka nan eksklusif yang sulit di dapat. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, masyarakat terpaksa menampung air hujan atau mengambil dari tempat lain yang relative jauh dan mahal. Air bersih yang layak konsumsi merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Kurangnya akses terhadap air minum juga sanitasi yang tidak baik menyebabkan 3 juta penduduk dunia di negara berkembang terutama anak-anak meninggal setiap tahunnya. Dalam kondisi pendidikan yang kurang dan kemampuan membeli yang terbatas, akses mereka menuju air bersih layak minum menjadi makin sulit. Ketersediaan air bersih layak minum merupakan masalah utama bagi daerah tersebut.
Pada era teknologi yang kian berkembang ini, seharusnya ketersediaan air bersih bukan lagi masalah. Negara-negara yang kesulitan air karena pengaruh geografis seperti negara-negara timur tengah telah lama memanfaatkan air asin baik air laut maupun air payau untuk memenuhi kebutuhan air bersih layak konsumsi mereka yang lebih dikenal dengan teknologi desalinasi. Pemurnian air asin untuk mendapatkan air bersih yang dilakukan di negara-negara tersebut antara lain dilakukan dengan metode destilasi, penyulingan, dll. Seiring berkembangnya teknologi pemurnian air, terdapat teknologi yang lebih praktis, portable dan tidak memakan lahan yang luas, yaitu dengan menggunakan teknologi purifikasi Reverse Osmosis dengan bantuan membran. Secara prinsip, teknologi reverse osmosis ini memanfaatkan perbedaan tekanan yang menggunakan membran semi permeable untuk memisahkan air tawar dengan air asin. Dengan teknologi yang penjernihan air, menggunakan media yang berkualitas mampu memberikan solusi bagi permasalahan Air Anda!
Segera Hubungi Kami! Dan dpatkan promo Bulan Ramadhan.. BUY ONE GET ONE!..
Info lengkap: www.hydro.co.id
Telpn: 021 64 7000 96
Sumber:http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16123-3307100092-chapter1.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar